DLH dan BNN Gelar Tes Urin 500 Supir Truk Sampah Jakarta

JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bersama Badan Narkotika Nasional  Provinsi (BNNP) DKI Jakarta menggelar tes urin kepada 500 pengemudi truk sampah Jakarta, Kamis (23/11). Tes urin ini dalam rangka memastikan para pengemudi truk sampah DKI Jakarta bebas dari penyalahgunaan narkoba.

DLH dan BNN Gelar Tes Urin 500 Supir Truk Sampah Jakarta

DLH dan BNN Gelar Tes Urin 500 Supir Truk Sampah Jakarta

“Kami ingin pastikan, para supir truk sampah kami bebas narkoba agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji.

Adji menegaskan dalam pengarahan kepada para pengemudi yang mengikuti tes narkoba tersebut, pengemudi yang terbukti melakukan penyalahgunaan narkotika, maka akan diberikan sanksi tegas. “Kontrak kerja mereka tidak akan diperpanjang,” kata Adji.

DLH dan BNN Gelar Tes Urin 500 Supir Truk Sampah Jakarta

Langkah tegas ini diambil, menurut Adji, karena pengemudi yang menyalahgunakan narkoba, selain membahayakan penguna jalan lainnya juga berpotensi merusak aset daerah. “Bapak-bapak tahu, bahwa truk sampah yang Bapak-bapak kemudikan itu ada yang lebih mahal dari Pajero dan Alphard. Itu Barang Milik Daerah jangan dirusak dengan mengemudi ugal-ugalan dan membahayakan,” kata Adji dalam pengarahannya.

DLH dan BNN Gelar Tes Urin 500 Supir Truk Sampah Jakarta

Penanggulangan penyalahgunaan narkoba juga merupakan amanat Bapak Gubernur DKI Jakarta, “Kami selaku aparatur pemerintah dan pelaku pelayanan publik harus memberi contoh kepada masyarakat dengan memberantas penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja kami,” kata Adji.

DLH dan BNN Gelar Tes Urin 500 Supir Truk Sampah Jakarta

Sementara itu, Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi DKI Jakarta, dr. Shilvya Febrina Iraman, M.Si mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan pekerja. “Angka penyalahgunaan narkoba di lingkungan pekerja mencapai 40 persen dari total pengguna narkoba di Jakarta,” kata dia.

Ada 6 komponen zat yang diperiksa oleh BNN di mana salah satu zat biasa ditemukan dalam obat-obat yang umum dijual di pasaran. Untuk itu, pada sesi wawancara, petugas akan menanyakan apakah yang bersangkutan selama 7 hari terakhir mengkonsumsi obat atau jamu.

Program kerjasama dengan BNN Provinsi DKI Jakarta ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan guna mencegah penyalahgunaan Narkoba di kalangan Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, sekaligus bentuk kepedulian terhadap pemberantasan narkoba di masyarakat.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan data-data pengguna narkoba di Ibu Kota yang kebanyakan adalah karyawan  dan tidak sedikit dari kalangan pelajar. Angkanya terus meningkat dan harus segera ditanggulangi. 

"Di Jakarta angka ini meningkat. Diperkirakan ada lebih dari 500 ribu pengguna narkoba, 40 persennya adalah karyawan dan 20 persen adalah siswa. Ini informasi dari kepala BNNP DKI," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/11).

Dia juga mengatakan bahwa data Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jakarta menunjukkan peningkatan jumlah pengedar narkotika anak hingga 300 persen dalam tiga tahun terakhir. Pada 2014 ada 12.929 kasus narkotika, dan meningkat pada 2016 menjadi 17.300 kasus.

No comments:

Powered by Blogger.