Jakarta Gelar Aksi Pemadaman Lampu untuk Kampanye Earth Hour
JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar aksi pemadaman lampu selama satu jam pada Sabtu, 24 Maret 2018 untuk mengkampanyekan Earth Hour.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan akan memimpin aksi kick off pemadaman lampu di Pendopo Balaikota.
Pemadaman lampu selama satu jam ini adalah aksi simbolis berisi pesan edukasi meningkatkan kesadaran masyarakat agar menghemat energi demi menjadikan Jakarta lebih lestari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan bahwa pada Sabtu malam, lampu akan dimatikan selama satu jam di tujuh ikon kota Jakarta, yaitu Gedung Balaikota, Monas, Patung Tugu Tani, Patung Pemuda, Patung Sudirman, Patung Arjuna Wiwaha, Monumen Selamat Datang, dan juga di Simpang Susun Semanggi.
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Kehutanan, dan PLN Disjaya. “Kami juga memadamkan lampu di bangunan-bangunan pemerintah, yaitu kantor Walikota dan Bupati, kantor Kecamatan, dan kantor Dinas”, lanjutnya, Jumat (23/3).
Pemprov DKI Jakarta sangat mendukung komunitas-komunitas yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup dalam mengkampanyekan aksi global upaya pengendalian dampak perubahan iklim.
Dalam acara kick off pemadaman lampu yang akan digelar Sabtu malam, Gubernur akan mengikuti talkshow bersama WWF Indonesia, Green Building Council Indonesia (GBCI), dan ICLEI. Talkshow membahas arti pentingnya hemat energi untuk mereduksi emisi gas rumah kaca. Aksi ini juga didukung oleh Komunitas Earth Hour Jakarta.
Berdasarkan hasil inventarisasi emisi gas rumah kaca di Jakarta pada tahun 2015 dan 2016, sumber emisi terbesar adalah dari penggunaan listrik. Jakarta telah memiliki komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 dan Pergub No. 131 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.
Jakarta juga telah melakukan aksi-aksi terkait efisiensi energi, antara lain mengganti lampu penerangan jalan umum dengan lampu LED ramah lingkungan di 185 ribu titik dan mengimplementasikan efisiensi energi di gedung-gedung dengan mengeluarkan Grand Design of Green Building Jakarta.
Jakarta aktif mengikuti aksi pemadaman lampu dalam rangka Kampanye Earth Hour sejak sepuluh tahun yang lalu. Penghematan penggunaan listrik dalam aksi pemadaman lampu dalam rangka Kampanye Earth Hour pada tahun 2017 sebesar 157 MW, menghemat biaya hingga Rp. 172,4 juta rupiah, dan berrhasil mereduksi emisi gas rumah kaca sebesar 112,69 ton CO2 ekuivalen. "Hal ini membuktikan bahwa hanya dengan memadamkan lampu selama satu jam, banyak penghematan yang kita dapatkan," kata Adji.
Sejalan dengan arahan Gubernur melalui Ingub No. 28 Tahun 2018 tentang Pemadaman Lampu pada Pelaksanaan Kampanye Earth Hour 2018, Adji mengharapkan warga Jakarta untuk ikut melaksanakan aksi pemadaman lampu selama satu jam pada Pukul 20.30 – 21.30 WIB.
Untuk mendukung upaya efisiensi energi dan penurunan emisi gas rumah kaca, diperlukan peran serta dari seluruh pemangku kepentingan. Masyarakat dapat melakukan penghematan energi dari hal-hal yang kecil, seperti menggunakan peralatan elektronik yang hemat listrik, mematikan peralatan elektronik jika sudah tidak digunakan, termasuk mematikan lampu saat tidur.
*Kampanye #WeLoveJakarta*
Adji juga mengajak untuk mendukung Jakarta dalam lomba ‘We Love Cities' yang diadakan oleh WWF dalam rangkaian kegiatan One Planet City Challenge (OPCC).
Kampanye yang akan dimulai 7 Mei 2018 ini untuk menunjukkan bahwa warga Jakarta cinta terhadap kotanya. “Mari bersama kita menggunakan hashtag #WeLoveJakarta dalam setiap postingan di sosial media,” kata Adji.
Untuk menjadi pemenang lomba ini, Jakarta harus bersaing dengan 117 kota lainnya dari 23 negara yang ikut berpartisipasi. Pemenangnya dipilih dari kota yang memberikan voting terbanyak dan interaksi intensif dari warga yang memberikan masukan agar Jakarta menjadi kota yang maju dan lestari. (hy)
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan akan memimpin aksi kick off pemadaman lampu di Pendopo Balaikota.
Pemadaman lampu selama satu jam ini adalah aksi simbolis berisi pesan edukasi meningkatkan kesadaran masyarakat agar menghemat energi demi menjadikan Jakarta lebih lestari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan bahwa pada Sabtu malam, lampu akan dimatikan selama satu jam di tujuh ikon kota Jakarta, yaitu Gedung Balaikota, Monas, Patung Tugu Tani, Patung Pemuda, Patung Sudirman, Patung Arjuna Wiwaha, Monumen Selamat Datang, dan juga di Simpang Susun Semanggi.
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Kehutanan, dan PLN Disjaya. “Kami juga memadamkan lampu di bangunan-bangunan pemerintah, yaitu kantor Walikota dan Bupati, kantor Kecamatan, dan kantor Dinas”, lanjutnya, Jumat (23/3).
Pemprov DKI Jakarta sangat mendukung komunitas-komunitas yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup dalam mengkampanyekan aksi global upaya pengendalian dampak perubahan iklim.
Dalam acara kick off pemadaman lampu yang akan digelar Sabtu malam, Gubernur akan mengikuti talkshow bersama WWF Indonesia, Green Building Council Indonesia (GBCI), dan ICLEI. Talkshow membahas arti pentingnya hemat energi untuk mereduksi emisi gas rumah kaca. Aksi ini juga didukung oleh Komunitas Earth Hour Jakarta.
Berdasarkan hasil inventarisasi emisi gas rumah kaca di Jakarta pada tahun 2015 dan 2016, sumber emisi terbesar adalah dari penggunaan listrik. Jakarta telah memiliki komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 dan Pergub No. 131 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.
Jakarta juga telah melakukan aksi-aksi terkait efisiensi energi, antara lain mengganti lampu penerangan jalan umum dengan lampu LED ramah lingkungan di 185 ribu titik dan mengimplementasikan efisiensi energi di gedung-gedung dengan mengeluarkan Grand Design of Green Building Jakarta.
Jakarta aktif mengikuti aksi pemadaman lampu dalam rangka Kampanye Earth Hour sejak sepuluh tahun yang lalu. Penghematan penggunaan listrik dalam aksi pemadaman lampu dalam rangka Kampanye Earth Hour pada tahun 2017 sebesar 157 MW, menghemat biaya hingga Rp. 172,4 juta rupiah, dan berrhasil mereduksi emisi gas rumah kaca sebesar 112,69 ton CO2 ekuivalen. "Hal ini membuktikan bahwa hanya dengan memadamkan lampu selama satu jam, banyak penghematan yang kita dapatkan," kata Adji.
Sejalan dengan arahan Gubernur melalui Ingub No. 28 Tahun 2018 tentang Pemadaman Lampu pada Pelaksanaan Kampanye Earth Hour 2018, Adji mengharapkan warga Jakarta untuk ikut melaksanakan aksi pemadaman lampu selama satu jam pada Pukul 20.30 – 21.30 WIB.
Untuk mendukung upaya efisiensi energi dan penurunan emisi gas rumah kaca, diperlukan peran serta dari seluruh pemangku kepentingan. Masyarakat dapat melakukan penghematan energi dari hal-hal yang kecil, seperti menggunakan peralatan elektronik yang hemat listrik, mematikan peralatan elektronik jika sudah tidak digunakan, termasuk mematikan lampu saat tidur.
*Kampanye #WeLoveJakarta*
Adji juga mengajak untuk mendukung Jakarta dalam lomba ‘We Love Cities' yang diadakan oleh WWF dalam rangkaian kegiatan One Planet City Challenge (OPCC).
Kampanye yang akan dimulai 7 Mei 2018 ini untuk menunjukkan bahwa warga Jakarta cinta terhadap kotanya. “Mari bersama kita menggunakan hashtag #WeLoveJakarta dalam setiap postingan di sosial media,” kata Adji.
Untuk menjadi pemenang lomba ini, Jakarta harus bersaing dengan 117 kota lainnya dari 23 negara yang ikut berpartisipasi. Pemenangnya dipilih dari kota yang memberikan voting terbanyak dan interaksi intensif dari warga yang memberikan masukan agar Jakarta menjadi kota yang maju dan lestari. (hy)
posted from Bloggeroid
No comments: