DKI Jakarta Peringati Hari Peduli Sampah

JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta gelar berbagai kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018. Tahun ini, HPSN diperingati dengan cara berbeda. Jika tahun-tahun sebelumnya hanya diperingati serentak selama satu hari saja pada tanggal 21 Februari, maka tahun ini diperingati secara nasional dengan Gerakan 3 Bulan Bebas Sampah.

DKI Jakarta Peringati Hari Peduli Sampah


Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan Pemprov DKI siap menyukseskan peringatan tersebut. “Tidak hanya 3 bulan bebas sampah, sepanjang tahun jajaran kami siap mewujudkan bebas sampah di Ibukota. Apalagi tahun ini Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games,” kata dia, Rabu (21/2).

Dinas Lingkungan Hidup menggelar beragam kegiatan, diantara Gerakan Pungut Sampah (GPS), penyebaran bibit ikan dan penanaman pohon pelindung di lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dan di Kawasan Waduk Cicin Jakarta Utara.

Melalui gerakan 3 bulan bebas sampah ini, kata Adji, Pemprov DKI mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membuat lingkungan di sekitarnya bersih dari sampah.

Pemprov DKI Jakarta juga sangat mendukung komunitas-komunitas yang bergerak dalam bidang pengelolaan sampah, terutama dalam mengkampanyekan kegiatan pengurangan sampah. “Kita berkolaborasi dengan berbagai komunitas dalam menyukseskan gerakan ini,” katanya.

Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mengajak masyarakat untuk mengelola sampah sebagai sebuah gerakan.

"Pak Gubernur ingin masyarakat harus terlibat dan menjadikan pengelolaan sampah sebagai gerakan. Ke depan pengelolaan sampah tidak lagi di hilir, tapi cukup di hulu dengan cara memisahkan dan memilah sampah yang dikonsumsinya dan menjadikan hal itu sebuah gerakan bersama, contohnya melalui aktivitas Bank Sampah dan pengumpulan e-Waste yang kini telah menjadi gerakan bersama di Jakarta," ungkap Adji.

Adji menambahkan, Gubernur juga mempunyai program "gerebek sampah" yang diharapkan bisa lebih menggerakan warga. Dengan demikian bukan hanya pemerintah yang menjaga kebersihan lingkungan, melainkan juga warga.

Keberhasil Jakarta membersihkan badan air juga telah menjadi sorotan dunia. Country  Director World Bank bersama Duta Besar Norwegia dan Denmark bulan lalu mengunjungi pintu air Manggarai. "Mereka mempelajari keberhasilan Jakarta membuat sungai bersih dalam waktu singkat," kata Adji.

Adji melanjutkan, Dinas Lingkungan Hidup juga telah melakukan  modernisasi prasarana dan sarana kebersihan, "kami bagikan gerobak motor ke kelurahan agar penanganan kebersihan lebih optimal. Selain itu, pembaharuan sarana juga dalam rangka bersiap menyambut hajat bangsa Asian Games," katanya.

Sejarah HPSN

Sebanyak 9.550 kolaborator sudah bergerak tahun lalu. Seperti tahun-tahun sebelumnya,  HPSN atau Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh setiap tanggal 21 Februari. HPSN 2018 ini mengambil tema ‘Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah’.

Tanggal 21 Februari yang diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) ini sebenarnya merupakan peringatan atas tragedi longsor sampah di TPA Leuwigajah.  Dulu, TPA Leuwigajah merupakan tempat penampungan akhir sampah se-Bandung Raya.

Saat itu, TPA Leuwigajah berada di wilayah administratif Kabupaten Bandung. Sekarang, TPA Leuwigajah berada di wilayah administratif Kota Cimahi, tepatnya di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan.

Saat kejadian, 154 orang warga Leuwigajah tewas tertimbun.  Peristiwa itu menjadi momentum sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Tujuan utamanya yaitu untuk mengingatkan masyarakat tentang perlunya pengelolaan sampah yang serius.

Kampanye #WeLoveJakarta

Adji juga mengajak untuk mendukung Jakarta dalam lomba ‘We Love Cities' yang diadakan oleh WWF dalam rangkaian kegiatan One Planet City Challenge (OPCC). Kampanye yang akan dimulai 7 Mei 2018 ini untuk menunjukkan bahwa warga Jakarta cinta terhadap kotanya. “Mari bersama kita menggunakan hashtag #WeLoveJakarta dalam setiap postingan di sosial media,” katanya.

Untuk menjadi pemenang lomba ini, Jakarta harus bersaing dengan 117 kota lainnya dari 23 negara yang ikut berpartisipasi. Pemenangnya dipilih dari kota yang memberikan voting terbanyak dan interaksi intensif dari warga yang memberikan masukan agar Jakarta menjadi kota yang maju dan lestari.

No comments:

Powered by Blogger.