Penandatanganan PKS Penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) TA 2018 antara Dinas LH dengan PT. Pertamina Retail
JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta kembali bekerjasama dengan PT. Pertamina Retail dalam penggunaan RFID (Radio Frequency Identification) card sebagai kontrol transaksi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan operasionalnya Tahun Anggaran 2018.
"Kerja sama ini menginjak tahun ketiga. Kami mulai sejak tahun anggaran 2016, 2017 dan kini untuk 2018. Hari ini saat penghujung tahun, kami kembali menjalin kerjasama. Ini agar terjamin keberlangsungan ketersediaan BBM, sehingga tidak terputus pada awal tahun dan pelayan masyarakat tidak terganggu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, Jumat (29/12).
Adji menjelaskan sebelum bekerjasama dengan dengan PT. Pertamina Retail, Dinas Kebersihan ketika itu membeli BBM secara swakelola. "Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP) kurang optimal dengan pola tersebut," kata Adji.
Menurut Adji, penggunaan kartu kontrol RFID ini efektif dalam upaya meningkatkan transparansi dan efisiensi penggunaan BBM. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh, diantaranya keamanan dalam penggunaan RFID, sebab kartu tersebut hanya bisa digunakan untuk satu kendaraan sesuai Nomor Polisi yang sudah didaftarkan.
"Jadi kalau ditemukan oleh seseorang, kartu itu tidak bisa dia gunakan. Lebih transparan juga karena ada laporan penggunaan BBM setiap bulannya dan kontrolnya juga mudah," katanya.
Lebih lanjut, kata Adji, penggunaan kartu RFID juga lebih akuntabel karena adanya sistem pembatasan penggunaan harian atau daily limit dalam pengisian BBM. Dengan demikian, penggunaan BBM tidak bisa dicurangi oleh oknum sopir. "Truk sampah besar 35 liter, truk sampah kecil 30 liter, bus dinas 35, mobil ranger 10 liter per hari, kalau lebih dari itu otomatis akan ngelock," kata dia.
Adji mengatakan, penggunaan RFID menjadi salah satu pencapaian dalam meningkatkan manajemen armadanya dengan lebih baik."Ini salah satu langkah dari kami, Dinas LH DKI, untuk merealisasikan good goverment dan e-goverment. Alhamdulillah pengelolaan BBM di Dinas tahun ini telah terkategori TS atau tindak lanjut telah dilaksanakan sesuai dengan saran yang direkomendasikan oleh BPK," kata Adji.
Diketahui pelanggan korporasi PT. Pertamina Retail yang telah menggunakan RFID beberapa diantaranya adalah Pemda Balikpapan, Telkom Indonesia, Bank Indonesia, Garuda Indonesia, Jasamarga, Transjakarta, Pemkot Bandung, Bluebird Group, Kedutaaan Besar Asing (Amerika, Turkey) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kerja sama ini menginjak tahun ketiga. Kami mulai sejak tahun anggaran 2016, 2017 dan kini untuk 2018. Hari ini saat penghujung tahun, kami kembali menjalin kerjasama. Ini agar terjamin keberlangsungan ketersediaan BBM, sehingga tidak terputus pada awal tahun dan pelayan masyarakat tidak terganggu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, Jumat (29/12).
Adji menjelaskan sebelum bekerjasama dengan dengan PT. Pertamina Retail, Dinas Kebersihan ketika itu membeli BBM secara swakelola. "Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP) kurang optimal dengan pola tersebut," kata Adji.
Menurut Adji, penggunaan kartu kontrol RFID ini efektif dalam upaya meningkatkan transparansi dan efisiensi penggunaan BBM. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh, diantaranya keamanan dalam penggunaan RFID, sebab kartu tersebut hanya bisa digunakan untuk satu kendaraan sesuai Nomor Polisi yang sudah didaftarkan.
"Jadi kalau ditemukan oleh seseorang, kartu itu tidak bisa dia gunakan. Lebih transparan juga karena ada laporan penggunaan BBM setiap bulannya dan kontrolnya juga mudah," katanya.
Lebih lanjut, kata Adji, penggunaan kartu RFID juga lebih akuntabel karena adanya sistem pembatasan penggunaan harian atau daily limit dalam pengisian BBM. Dengan demikian, penggunaan BBM tidak bisa dicurangi oleh oknum sopir. "Truk sampah besar 35 liter, truk sampah kecil 30 liter, bus dinas 35, mobil ranger 10 liter per hari, kalau lebih dari itu otomatis akan ngelock," kata dia.
Adji mengatakan, penggunaan RFID menjadi salah satu pencapaian dalam meningkatkan manajemen armadanya dengan lebih baik."Ini salah satu langkah dari kami, Dinas LH DKI, untuk merealisasikan good goverment dan e-goverment. Alhamdulillah pengelolaan BBM di Dinas tahun ini telah terkategori TS atau tindak lanjut telah dilaksanakan sesuai dengan saran yang direkomendasikan oleh BPK," kata Adji.
Diketahui pelanggan korporasi PT. Pertamina Retail yang telah menggunakan RFID beberapa diantaranya adalah Pemda Balikpapan, Telkom Indonesia, Bank Indonesia, Garuda Indonesia, Jasamarga, Transjakarta, Pemkot Bandung, Bluebird Group, Kedutaaan Besar Asing (Amerika, Turkey) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
No comments: