Cerita Malam "SOSOK TUA, BERKACAMATA, RAMBUT PUTIH Dan BERTONGKAT" Dalam Suatu Perjalanan.

Cerita Malam "SOSOK TUA, BERKACAMATA, RAMBUT PUTIH Dan BERTONGKAT" Dalam Suatu Perjalanan.
ilustrasi foto : saya sendiri

Cerita berawal saat saya menaiki Mikrolet 06A di perempatan Lampu Merah Pasar Rebo jurusan Jatinegara. Duduk menunggu dalam Mikrolet karena sang pengemudi cari penumpang lainnya, datanglah dua sosok tua yang usianya kalau dilihat tak jauh beda, namun diantara dua sosok tua tadi,, satu diantaranya hanya mengantarkan sosok tua yang berkacamata, rambut putih serta bertongkat ke Mikrolet dan menaikannya.

Dalam obrolan awal dua sosok tua tadi, bahwa si bapak yang berkacamata, rambut, serta bertongkat minta turun di Kampung Makasar (entahlah tepatnya dimana). Sebab trayeknya ke Jatinegara seolah sang pengemudipun enggan akan keberadaan di dalam kendaraannya, akhirnya si bapak tua berkacamata, rambut putih serta bertongkat minta di turunin di UKI saja, sesuai keinginannya untuk turun di UKI akhirnya si bapak yang satunya (pengantar) membayarlah ongkos sesuai tarif ke UKI.

Dalam laju kendaraan yang sudah melewati pertigaan HEK. Sayapun tanya kembali ke si bapak begitu juga sang pengemudi,, pak mau turun di pertigaan yang ke Kampung Makasar? Si bapakpun menjawab,, di UKI saja. Padahal jika si bapak turunpun saya akan ikut turun juga dengan maksud mengantarkan si bapak ketempat tujuan dengan menggunakan jasa ojek online.

Turun naik penumpang, kendaraanpun sudah melewati Pusat Grosir Cililitan (PGC). Sambil mempersiapkan ongkos tuk bayar karena di depan tepatnya depan BKN saya akan turun, dan melanjutkan dengan jalan kaki ketempat kerja, yakni.. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Sebagai salah satu "Pasukan Orange".

Tepat melintas di depan POM Bensin dan bersiap untuk turun, sayapun melihat si bapak tua terkantuk-kantuk dekat pintu mobil, akhirnya niat untuk turun di depan BKN pun saya urungkan dan ikut turun di tujuan akhir si bapak tadi, yaitu di UKI.

Sesampainya di UKI (turun dibawah JPO) sayapun kembali bertanya, pak Kampung Makasarnya dimana? Biar saya antarkan bapak dengan ojek online ketempat bapak, namun tak memberi jawaban, lantas si bapak tua pun berjalan meraba dengan tongkat yang di pegangnya (entah tidak bisa melihat ataupun rabun) saya juga kurang tau.

Melihat kondisi seperti itu, dengan sabar saya memapahnya menaiki tangga JPO UKI dan berkali-kali saya bertanya, sebenarnya tujuan bapak mau kemana? Biar saya antarkan. Setelah berkali-kali ditanya akhirnya si bapak pun bilang, 'saya mau ke anggrek dan mau naik Busway' saya pertegas kembali 'anggrek mana pak? Dalam hati saya mungkin taman angrek yang di Jakarta Barat.

Sesampainya di atas JPO si bapak pun bilang 'Dek sudah sampai disini saja, bapak mau istirahat sebentar dan terimakasih sudah mengantarkan bapak'

Akhirnya sesuai keinginan si bapak, sayapun pergi meninggalkannya di atas JPO UKI. Dan saya lanjutkan perjalanan ketempat kerjaan, sambil menunggu kendaraan yang akan saya naikin, sayapun melihat-lihat si bapak yang berada di atas JPO. Cukup lumayan menunggu kendaraan yang akan saya naikin, sayapun melihat si bapak turun meraba-raba dengan tongkatnya tuk masuk Halte Busway UKI. Hingga tak sadar kendaraan yang akan saya naikinpun lewat dan bablas melintas.

Hingga akhirnya sayapun melihat Busway yang berhenti di Halte UKI tuk naikin penumpangnya, Busway pun berlalu dan tak terlihat pula sosok bapak tua di Halte Busway.

Semoga dengan tujuan yang di inginkan, senantiasa dalam keselamatan... Amin Ya Robbal Alaminn


Jakarta, Minggu 10 September 2017

No comments:

Powered by Blogger.